Setelah kita mendaftar di autoresponder Kirim.Email seperti pada tutorial sebelumnya. Maka kita akan mendapatkan kode form optin.
Sebenarnya form bawaan dari Kirim.Email sudah bisa digunakan hanya dengan mengopi kode seperti pada gambar dibawah ini
Pada tab menu kotak merah nomor 1, disana adalah pilihan bagaimana optin ini ingin ditampilkan. Apakah ingin berupa form, slide atau bar ? setelah tentukan pilihan pada tab menu 1 ini lalu dilanjutkan code optin ingin dalam format apa ? ( tab menu 2 pada kotak merah nomor 2) , apakah dalam format HTML, Javascript, Iframe atau Hosted.
Nah teks kode-kode yang tampil di bawah tab menu 2 ini lah yang akan di copas untuk di kopi kedalam website kita. Kode (baca: script optin) ini sudah langsung bisa kita gunakan sesuai dengan setingan dari awal sebelumnya.
Namun pada umumnya para internet marketer tidak serta merta langsung menggunakannya (langsung kopi) begitu saja, tetapi masih di modifikasi desainnya menyesuaikan tampilan website yang digunakan.
Artikel kali ini hanya akan membahas pilihan-pilihan tempat pemasangan script form optin di tempatkan pada website.
1. Sidebar
Sangat banyak sebuah form optin ditemukan dibagian sidebar. Biasanya kita bisa menggunakan widget yaitu suatu wadah untuk kita meletakan kode script. Seperti contoh berikut :
Jika kita menggunakan wordpress ataupun blog, kita bisa membuatnya dengan mengopi script optin kedalam widget.
2. Popup
Suatu teknik yang relatif lebih convert, karena sangat menarik perhatian. Popup ini adalah sebuah jendela kecil ataupun besar yang muncul beberapa detik setelah kita membuka sebuah website. Bagi visitor, mau tidak mau mereka akan memperhatikan jendela yang muncul ditengah-tengah browser kita.
Sebaiknya popup ini kita atur delay setelah beberapa detik seorang visitor membuka halaman website kita, dan popup ini tidak akan muncul lagi dihari yang sama.
Plugin wordpress yang bisa melakukan ini adalah Thrive Leads, Ninja Popups.
3. Ditengah artikel
Ini juga menjadi salah satu strategi yang umum dipakai. Saat visitor membaca sebuah artikel namun ditengah jalan mereka melihat form optin sehingga bisa menarik perhatian visitor. Usahakan form optin ini memiliki penampilan yang membaur dengan artikel dan sebaiknya juga hanya pada artikel-artikel tertentu saja. Misal sedang promo FB Ads, taruh form optin ini di tengah artikel tentang FB, lalu jika mereka subscribe akan mendapatkan email edukasi terkait Facebook.
Untuk teknik ini bisa menggunakan plugin Optin Monster dan Thrive Leads.
4. Dibawah artikel
Form optin juga bisa diletakkan dibawah artikel. Ini adalah variasi dari poin 3. Dimana user setelah membaca artikel akan melihat form optin ini dan memutuskan apakah akan subscribe atau tidak.
Teknik ini bisa menggunakan plugin wordpress Form Optin dan Thrive Leads.
5. Form optin setelah scroll kebawah
Teknik ini juga menarik perhatian visitor. Dimana visitor saat mereka scroll kebawah halaman website, mereka akan mendapati popup disudut bawah muncul begitu saja.
Plugin wordpress ini bisa menggunakan Thrive Leads dan Ninja Popups
6. Form optin di posisi paling atas dari sebuah website
Biasanya form optin ini mengambil posisi diaas header, dan triknya adalah saat visitor scroll kebawah, maka bar form optin ini akan terus ikut kebawah.
Plugin wordpress untuk poin 6 ini bisa menggunakan Sumome Smartbar dan Hellobar.
Itulah beberapa pilihan dalam menentukan letak form optin dari sebuah website.